Semua barang memiliki Nara itu sudah masuk ke dalam mobil, dan kini mereka berdua akan memulai perjalanan menuju rumah mereka. Walaupun tadi Nara sedikit berat melepaskan pelukan untuk sang ayah, tapi Nara juga tidak bisa tinggal di rumah orang tuanya lebih lama lagi. Pasalnya, dirinya merasa seperti beban keluarga yang tidak memiliki pendapatan apapun setiap harinya. Apalagi wanita itu sudah memiliki suami yang bersedia memberikan nafkah untuknya. Jadi, kedua orang tuanya itu tidak sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setelah mereka berdua sudah berjalan dan meninggalkan pelataran rumah Nara, Rayhan sempat melirik ke arah sang istri yang hanya memandang jalanan di luar mobil. Entahlah, Rayhan tidak mengetahui apa yang tengah dipikirkan oleh istrinya itu. Pun dirinya memecahkan keheningan sang istri dengan berdeham singkat. Istrinya itu tersadar, dan menoleh ke arahnya.
"Apa ada sesuatu yang tertinggal?" tanya Rayhan.
"Tidak ada, kok," jawabnya.