Setengah tujuh pagi, Nara sama sekali belum memejamkan kedua matanya. Pun dia juga sudah melakukan pekerjaan rumah di pagi ini untuk menyiapkan keperluan sang suami. Langkahnya saat ini tengah menuju ke kamar, dia sekarang membangunkan sang suami yang masih terpejam. Nara menepati ucapannya, dia memang membangunkan suaminya itu lebih siang dari biasanya. Rayhan harus memiliki waktu tidur yang berkualitas. Walaupun, sebenarnya waktunya masih kurang dan khawatir jika tidak bugar seperti biasanya.
Tangan kanannya terulur guna mana pukulan beberapa kali lengan atas suaminya itu. Nara juga memanggil nama laki-laki itu, agar dirinya tidak terkejut jika tengah dibangunkan oleh Nara. Namun, baru beberapa detik dia memanggil nama sang suami, dirinya terkejut saat Rayhan menarik pergelangan tangannya dan membawa tubuh Nara terjatuh di atas tubuhnya.
