Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 27 - 27 kekasihku

Chapter 27 - 27 kekasihku

"Halo"

"Lu kenal gua kan,gua gamau basa-basi langsung ke inti aja mau ngomong di telepon apa asli"

"Telepon aja mau ngomong apa"

"Lu kenapa sih masih sama vito,lu gak capek apa di ganggu gua terus"

"Gimana ya vito aja sayang banget sama gua,gua harus gimana"

"Iya lu berusaha untuk jauh dari dia dong biar dia sayang sama gua"

"Perasaan itu bukan cuman sekedar lu suka tapi melainkan lu ada di sisi dia saat dia di bawah dan di atas"

"Maksudnya apa gak ngerti gua"

"Hmm yah gak ngertilah lu emang mencintai dia bukan karena cinta tapi karena nafsu sesaat aja"

"Apaan sih bahasa lu aneh banget sumpah gak ngerti"

"Iyaudah kalau gak ngerti lupain aja,dan masih ada yang mau lu ngomongin sama gua apa gak"

"Hmm kali ini gua gak ngerti topik tentang apa tapi setelah ngomong kayak gini sama lu,gua merasa lebih diri sendiri"

"Hmm baguslah kalau gitu selama ini kan emang lu bukan jadi diri lu sendiri kan"

"Iya,bye"

"Bye"

***

Denisa mengakhiri teleponya bersama bimo dan gak lama vito telepon denisa dan denisa menjawab...

***

"Hmm kenapa"

"Lu ke mana aja sih gua telepon khawatir gua"

"Oo abis dari bawah tadi ngomong sama mama dan papa kenapa"

"Ooo maaf ya gua gatau,gua kira lu ke mana"

"Gak kok,gak ke mana-mana"

"Iyaudah kalau gitu nanti setelah selesai rapat gua telepon ya masih ada rapat soalnya bye denisa"

"Bye"

***

Denisa dan vito mengakhiri telepon mereka setelah itu sari keluar dari kamar mandi...

***

"Maaf ya denisa gua lama,gua keramas soalnya"

"Iya gapapa kok santai aja sari"

"Lu udah bangun daritadi"

"Udah malah sempat ketemu vito"

"Dasar bucin masih pagi loh"

"Dia yang kerumah bukan gua yang suruh"

"Oh ada apa"

"Dia mau rapat jadi sarapan disini"

"Oo dia sedekat itu ya sama mama dan papa lu"

"Dekat malah udah di anggap kayak anak sendiri,malah kadang gua gak di peduliin sama mama dan papa gua"

"Ooo lu iri gak sama vito"

"Gaklah ngapain iri kan dia calon gua,justru bagus semenjak gua sama dia hubungan gua sama orangtua gua baik"

"Kok lucu kok bisa gitu emangnya tadi hubungan lu kurang baik,maaf kalau gua boleh tau"

"Yah bisa di bilang gitu sih"

"Maaf ya kalau gua banyak nanya"

"Gapapa lu mau makan gak,makan aja gua udah makan kok"

"Gua tunggu lu aja gak enak makan dirumah lu kalau gak sama lu"

"Gapapapa lagi santai aja,lu udah kayak sama siapa aja"

"Tetap aja gak enak"

"Ok bentar ya"

***

Sari main hp dan setelah itu 15 menit kemudian denisa selesai mandi...

***

"Gila cepat banget lu mandi"

"Lama kayak gitu bilang cepat gimana sih lu,gabisa bedain emang"

"Yah kalau menurut gua gak lama,masih lamaan gua"

"Hmm iyaudah ayo makan"

"Ayo"

***

Sari dan denisa turun dari kamar setelah itu ada mama denisa...

***

"Pagi tante"

"Udah siang sari"

"Kamu makan ya jangan gak makan"

"Iya tante,tante udah makan"

"Udah kamu makan aja gapapa,tante tinggal dulu ya"

"Ini minuman lu"

"Ha..apa ini denisa"

"Susu coklat panas..gua suka minum ini tiap pagi"

"Makasih ya maaf ngerepotin

"Gak kok tenang aja"

"Habis ini lu mau ke mana denisa"

"Gatau gak ada tujuan,kalau lu"

"Mau ke kafe sih,mau ikut mau kerjain tugas gua sekalian makan di sana,gua udah lama banget gak kesana"

"Ayo ikut gua"

"Ok kalau gitu gua makan dulu ya"

"Iya pelan-pelan aja jangan buru-buru"

"Ok"

***

Denisa mengirim pesan kepada vito...

***

"Vito,hari ini gua pergi sama sari ke kafe ya sampai jam 6 nanti kalau ada keperluan lu bisa kirim pesan ke gua,jangan ke kafe bye,semangat rapatnya"

"Iya(senyum)"

***

Denisa dan vito mengakhiri telepon mereka,setelah vito selesai rapat bimo menunggu vito di lobby,dan vito melihat bimo dan duduk di dekat bimo dan berkata...

***

"Ngapain lu ke sini"

"Ada yang mau gua ngomongin sama lu penting"

"Penting buat lu apa penting buat gua"

"Buat kita berdua"

"Gua udah gamau ada urusan sama lu,tapi kenapa lu masih cari gua,lu gak ada muka sampai cari gua terus apa gimana bingung gua"

"Hmm maaf gua tau lu marah sama gua tapi denisa benar kalau gua belum mengenal lu dan selama ini gua bingung perasaan sayang apa gua sama lu,tapi gua harap lu kasih gua satu kesempatan lagi"

"Lu ngomong apa sama denisa kan gua udah bilang jangan dekat-dekat denisa"

"Dengar dulu jadi semenjak gua sama dia banyak bicara,gua jadi mengenal diri gua sendiri tapi gua juga merasa ada yang aneh sama dia,gua harus gimana ya"

"Ha...maksud lu apa ngomong kayak gitu"

"Kalau gua suka sama dia,lu kasih"

"Lu mau abis gua pukul"

"Hmm kan gua cuman nanya bukan beneran suka,gua juga masih sayang lu kok tenang aja"

"Rasa sayang gua ke lu,gak akan pernah berubah jadi jangan takut gua berubah ok"

"Apaan sih geli banget,udah kan mau ngomong itu gua mau pergi,ada urusan bye"

"Mau ke mana"

"Kemana aja yang pasti gak ada lu"

"Hmm lu segitu bencinya sama gua"

"Gua gak benci gua cuman mau lu sadar kesalahan lu itu aja sesederhana itu"

"Hmm ok,gua akan lakuin kalau hal itu bisa buat lu gak marah lagi sama gua"

***

Vito pergi dari hadapan bimo dan balik ke sari yang mau pergi ke kafe bersama denisa...

***

"Yuk denisa"

"Ayo"

***

Denisa dan sari pergi setelah itu dengan cuaca yang cerah mereka sangat menikmati cuaca tersebut setelah itu mereka sampai di kafe dan duduk,sedangkan bimo pulang dari situ dan segera pulang kerumah setelah rumah bimo langsung mandi dan tiduran di kasur dan memikirkan perkataan vito dan denisa,setelah itu vito yang masih marah dengan bimo karena terus menganggu denisa karena vito takut denisa trauma lagi kepada cowo walau bimo bukan cowo,vito tetap takut trauma denisa kembali karena itu vito mau jaga denisa,dan memikirkan denisa kenapa dia tetap nekat berbicara dengan bimo padahal udah di larang buat ngomong tetap aja ngomong,balik ke denisa dan sari lalu mereka pesan seperti biasa selagi menunggu denisa mengajak sari berbicara..