Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 32 - 32 janji kita

Chapter 32 - 32 janji kita

"Denisa"

"Eh udah datang lama"

"Baru kok"

"Udah pesan belum,pesan sana biar gak kelamaan tunggunya"

"Ok"

"Lu gak ada kelas"

"Ada kelas sore"

"Lu kenapa sih kayak serius banget ada yang mau lu ngomongin sama gua"

"Keliatan banget ya"

"Iya keliatan banget,ada apa emang"

"Hmm sebenarnya gak gitu penting sih malah gua takut lu marah"

"Tentang apa"

"Hmm lu mau kuliah"

"Pft...ternyata itu gua kira apa"

"Iya gak,gua tanya"

"Hmm iya di paksa mama gua,pasti mama gua yang suruh lu bujuk gua ya"

"Iya kok lu tau,kenapa lu gamau kuliah"

"Yah pasti ada permainan mereka suruh gua kuliah makannya gua malas turutin mereka"

"Belum tentu yang lu liat itu jelek"

"Iya sih benar tetap aja gua gak suka"

"Selagi orangtua lu kasih kesempatan ambil aja,walau ada permainan tetap ambil aja daripada lu nyesal"

"Bukannya kalau gua ambil,gua tambah nyesal ya"

"Gak kok gua yakin lu gak bakal nyesal tenang aja"

"Ok nanti gua coba pikirin lagi ya makasih masukanya sari,emang lu itu teman terbaik yang selalu ada di saat gua butuh makasih ya"

"Iya sama-sama"

"Iyaudah kalau gitu pesan makan dan minuman gua yang bayar ok"

"Oh iya gua belum pesan lupa,tadi mau pesan gak jadi"

"Udah sana"

***

Sari langsung pesan makanan dan minuman setelah selesai pesan mereka sari langsung balik ke denisa...

***

"Vito mana denisa"

"Itu lagi rapat sama tamu dia"

"Hmm lu gak ikut kan lu bagian dia"

"Gak,kata dia kan gua ada teman jadi dia sendiri juga dia bisa"

"Oo lu biasa kayak gini sama dia"

"Iya hampir bisa di bilang tiap hari,makanya gua bilang peran gua gak penting"

"Iya benar sih bagusan lu kuliah,jadi lu dapat ilmu dan bebas pergaulan"

"Hmm tapi kenapa orangtua gua minta tiba-tiba ya"

"Kalau soal itu gua kurang tau tapi gua cuman di suruh sampaiin yaudah gua sampaiin"

"Hmm aneh"

***

Makanan sari datang dan sari langsung makan sedangkan denisa hanya diam dan berpikir gak lama sari selesai makan dan pergi ke kelas sore,setelah itu vito juga udah selesai rapat dan tamu vito berpamitan pada vito dan vito langsung ke meja denisa...

***

"Hai,maaf ya lama bosen ya lu"

"Gak kok emang kenapa"

"Gak,takutnya lu bosan mau ke mana,sari mana"

"Udah pergi ke kelas sore dia jadi gua sendiri"

"Oh yaudah kalau gitu bayar yuk langsung pergi ke mall mau"

"Boleh"

"Kok gak suka gitu,keluar kota mau liat alam"

"Boleh udah lama banget gak liat alam"

"Iyaudah bentar ya gua bayar dulu"

"Ok vito"

***

Vito pergi ke kasir dan bayar makanan denisa,dirinya serta sari,gak lama vito pesan kopi kesukaanya bersama denisa setelah menunggu kopinya jadi dan setelah itu vito balik ke denisa dan pegang tangan denisa dan jalan ke arah mobil...

***

"Itu apa"

"Kopi kesukaan kita,lu suka kan"

"Yaampun sempat-sempatnya makasih ya vito"

"Takut gak ada kopi di situ jadi gua beliin"

"Ok makasih yang selalu tau gua suka apa"

"Iya sama-sama"

***

Vito pergi ke pantai setelah sampai di pantai mereka berdua turun dari mobil dan duduk di pasir pantai dan setelah itu vito berkata...

***

"Gua udah lama banget gak ke sini"

"Kenapa gak pergi"

"Gak ada temannya"

"Dasar kirain kenapa,kan teman lu banyak alasan aja gak ada teman"

"Teman hidup maksudnya kayak lu gitu"

"Hmm masa,alesan"

"Iya emang lu mau gua sama siapa perginya"

"Gatau gua tanya lu,lu mau sama siapa"

"Sama gua aja"

"Iyaudah gua kabulin ini sekarang pergi sama lu kan"

"Apaan sih gak jelas banget lu"

"Hmm kenapa sih marah terus sini"

"Mau ngapain"

"Mau rangkul lu aja,kan ini bukan kantor bukan rumah lu juga,jadi bebas dong"

"Iya gak gitu juga"

"Iyaudah rangkul aja sini pacar bukan sih bingung"

"Pacar tapi"

"Tapi apa"

"Iyaudah terserah deh"

"Hmm denisa"

"Apa lagi"

"Bimo masih ganggu lu"

"Gak vito,emang kenapa"

"Hmm kalau dia ganggu lu bilang gua ya"

"Gamau"

"Kenapa gitu"

"Karena gua maunya hadapin sendiri"

"Jangan macam-macam nanti gua sewa penjaga buat lu ya"

"Haha kenapa sih gak percya banget gua bisa kok jaga diri gua,lu gak percaya sama gua"

"Bukan gitu gua percaa sama lu tapi gua gamau lu kenapa-kenapa"

"Lu tenang aja percaya aja sama gua,dia gak bakal berani sama gua"

"Hmm jaminan apa lu yakin dia gak berani sama lu,lu kan cewe bukan cowo kalau lu cowo gua percaya"

"Karena dia takut sama gua"

"Ha..takut kenapa"

"Gatau ya yang gua liat dia sih takut sama gua"

"Perasaan lu aja kali dia gak takut hanya dia gamau cari ribut sama lu kalau menurut gua"

"Iya kali atau dia takut sama lu"

"Nah itu juga kalau itu gua percaya"

"Kenapa sih dia takut sama lu heran gua"

"Gatau lu tanya gua padahal gua baik ya"

"Baik banget,malah kalau gua sedih lu selalu jadi sumber senyum gua"

"Masa kenapa gitu"

"Gatau tapi beneran kalau gua sedih ada lu gua senang lagi"

"Hm gua lakuin yang terbaik terus buat lu ya,makanya kuliah sana"

"Iya gua mau kok"

"Beneran"

"Iya,tapi lu gak sedih kan gak ada gua"

"Gapapa kan gua bisa jemput dan telepon lu jadi gua gak perlu takut iya kan"

"Iya benar sih"

"Iyaudah kalau gitu"

***

Hp denisa bunyi dari mamanya setelah itu vito melihat denisa dan denisa menjauh untuk mengangkat telepon dari mamanya setelah menjauh denisa jawab telepon dari mamanya dan mamanya berkata..

***

"Denisa kemana kok mama telepon gak di angkat-angkat"

"Sama vito ma kenapa ma"

"Oo yaudah gapapa mama kira kamu sama siapa sayang"

"Gak sama siapa-siapa ma"

"Oo yaudah kalau sama vito mah gapapa yaudah mama gamau ganggu bye sayang,selamat bersenang-senang ya"

"Iya ma,bye ma"

***

Denisa balik ke vito setelah itu denisa bingung kenapa mamanya ngomong begitu ke dia setelah itu denisa mencoba gamau mengingat perkataan mama dan fokus pada vito melihat denisa dan pegang tangan denisa,denisa hanya senyum karena vito pegang tangan denisa dan tangan denisa dimasukin ke saku jaket vito dan vito peluk denisa setelah itu denisa kaget dan setelah itu vito melihat denisan dan vito berkata kepada denisa..