kini elora membuka lemari dan benar saja di sana ada brankasnya yang ia cari.
elora membuka kunci dan waktunya memasukkan sandi.
"lima belas strip nol sembilan strip nol satu".
KLIk
Brian!" pekik jerom ketika melihat adiknya menjambak rambutnua sediri dan berteriak.
brian kini memalingkan wajah.
"ada apa kak? tumben kakka kesini" ujarnya dengan lemas
"kenapa kamu berteriak?" tanya jerom sambil emndekat.
"aku frustasi kak! aku sedih!" pekiknya dengan sendu.
"aku tahu brian, tapi kamu harus melewatinya, kakka akan bantu kamu mencari elora" ujarnya dengan sedih.
brian menggeleng. baginya ini sudah masalah pribadi dirinya..
"tidak usah kak"ucapnya dengan tersenyum.
"toh aku tidak akan menemukany, dua hari lagi undangan sudah di sebar dan aku akan menikah" ujar brian dengan sedih.
brankas itu pun terbuka dan elora terkejut begitu banyak uang ayahnya yang disinpan di brankas ini.
"waahhh ayah" ujar elroa dengan menangis.