Ana bertanya apakah sudah terasa kasiatnya, tapi Ari belum memberitahuku apa-apa. Aku juga belum bertanya lagi kepadanya, aku mengirim pesan lagi kepada Ari tapi dia tidak membalas mungkin dia sedang tidur, karena aku juga lelah jadi aku memutuskan untuk tidur.
POV Ari
Karena hujan aku memutuskan nanti saja menaburkan garamnya setelah hujan reda, karena hawanya sangat dingin aku memilih untuk tidur sebentar. Ternyata aku tertidur, saat melihat jam ternyata sudah jam 11 malam. Aku langsung bangun untuk menaburkan dulu garam, saat aku keluar terasa sangat sunyi dan tidak ada Warga seorang pun. Saat aku sedang menaburkan garam aku merasa di belakangku ada yang terus mengikutiku, tapi saat aku menoleh tidak ada siapa pun. Bulu kudukku terasa merinding, tapi aku terus menaburkan garam itu ke seluruh sisi rumahku, tiba-tiba ada yang memegang pundakku.
"Kamu sedang apa?" ucap Ibuku ternyata yang memegang pundakku adalah Ibu.
"Ibu kenapa malam-malam keluar?" aku bertanya balik.