Saking seringnya mengalami halusinasi aku jadi tidak bisa membedakan antara kenyataan dan halusinasi, aku menjadi jatuh sakit, saat sakit aku sering mendengar suara-suara aneh seperti ada yang mengajakku pergi tapi aku tidak tahu suara siapa itu, ada yang berbisik seperti membaca mantra bahkan kadang aku mendengar ada yang bernyanyi, aku jadi tidak bisa tidur nyenyak.
"Nin minum obat dulu ya," Mamah menghampiriku.
"Kenapa dengan wajah Mamah," aku kaget karena melihat wajah Mamah di penuhi belatung.
"Wajah Mamah tidak apa-apa Nin," Mamah bercermin.
"Mungkin aku berhalusinasi lagi," ucapku sambil menyadarkan pikiranku sendiri.
