Keesokannya di sekolah saat aku datang aku masih ke pikiran Tasya, rasanya aku tidak bisa tenang. Saat sampai di kelas, aku mengatakan kepada Ana dan Sar kalau Sepulang sekolah nanti aku dan Ayah akan ke rumah Erik untuk memberitahu kalau Cucunya sudah di temukan, mereka minta agar aku memperbolehkan mereka ikut, tentu saja mereka boleh ikut.
"Benar kami boleh ikut?" tanya Ana.
"Tentu saja, aku juga berhasil menemukan rumah Erik kan berkat bantuan kalian," ucapku.
"Bagaimana cara kamu memberitahu Neneknya?" tanya Sara.
"Biar Ayah saja yang berbicara, aku hanya mengantarnya, setelah itu kami akan membawanya ke Rumah Sakit untuk memastikan apa benar itu adalah Mayat Erik," ucapku.
"Nenek itu pasti sangat terpukul, karena setelah kematian Cucuknya, dia akan tinggal sendiri," ucap Ana.
"Iya aku juga tidak tega untuk memberitahunya, tapi dia harus tahu lagi gar tidak perlu mencari Cucunya lagi," ucapku.
"Iya kamu benar," ucap Ana.
