"Nin kamu baik-baik saja?" Mamah menghampiriku.
"Aku hanya teringat Ari Mah," jawabku.
"Sabar ya, Mamah akan beri kamu waktu tapi nanti kamu harus makan ya, karena kamu belum makan," ucap Mamah.
"Iya Mah nanti aku makan sekarang aku mau di kamar dulu," ucapku.
Setelah itu Mamah keluar dari kamar, saat aku sedang memikirkan Ari Haris meneleponku. Dan dia mengatakan kalau dia sudah bertanya kepada Orang tuanya bagaimana sikap Orang tua Melisa, dan Ibunya bilang kalau mereka sangat baik sopan dan taat agama. Hanya saja mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka sampai-sampai mereka jarang bertemu Melisa dan menghabiskan waktu bersama.
"Pantas saja sikapnya begitu, dia kurang kasih sayang," ucapku.
"Iya mungkin itu penyebab dia jadi orang yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri," ucap Haris.
"Mungkin itu yang menyebabkan dia terobsesi kepada kamu, mungkin dia ingin merasa di sayangi dan mungkin dia berpikir kamu orang yang tepat," ucapku.