Setelah Ayah berangkat kami bersiap untuk berangkat ke Rumah Sakit, dan saat sampai di sana kami melihat Ana yang sedang duduk sambil melamun. Dia pasti sedang memikirkan Orang tuanya, kami menghampirinya dan menguatkannya. Ana menangis saat kami datang aku memeluknya agar dia tenang, Mamah baru pertama kali ini melihat kondisi Tante Lina dan Mamah sangat prihatin. Apalagi sekarang tangan dan kakinya di ikat dan terlihat jelas sekarang badannya menjadi kurus, Ana juga terlihat kurus sekarang mungkin karena sekarang dia banyak mengurus Orang tuanya sampai lupa mengurus dirinya.
"Ana yang sabar ya Tante prihatin melihat keadaan Mamah kamu," ucap Mamah.
"Iya Tante, sekarang aku bingung Mamah harus di pindahkan ke Rumah Sakit Jiwa, padahal Mamah tidak gila," Ana menangis.
"Bagaimana kalau Mamah bicara kepada Dokter, dan yakinkan mereka kalau Tante Lina tidak gila," ucapku.
"Iya Mamah akan coba nanti, sekarang Ana jangan menangis lagi, kami bawakan makanan untuk kamu," ucap Mamah.