"Tapi kamu tidak tahu apa akibatnya kepada Anak kamu kalau kamu memisahkan kalian," ucapnya.
"Iya saya menyesal Mbah," Tante Tantri menangis.
Mbah itu bersedia menolong dan dia tahu harus berbuat apa, mereka bergegas pergi ke Bandung. Mereka berangkat pagi dan sampai pada sore hari, saat sampai di rumahnya dia membuka gembok pagarnya dan pintu rumahnya, setelah itu dia meneleponku dan memberitahu kalau dia sudah ada di rumahnya. Aku segera menelepon Ana dan Haris karena mereka sudah pulang, aku mengajak mereka untuk pergi ke rumah Tante Tantri.
"Mah aku izin mau ke rumah Tante Tantri ya," ucapku.
"Biar Mamah antar," ucapnya.
"Enggak usah Mah, lagian aku akan ke sana dengan Ana dan Haris," ucapku.
"Baiklah, kamu hati-hati ya," ucap Mamah.