Pikiran Reigan yang masih belum tenang tiba-tiba saja bertambah pusing ketika Nevar datang ke ruangannya.
"Ada apa? Kenapa wajahmu akhir-akhir ini selalu panik?"
"Maaf, Tuan. Tapi Tuan Park menghilang."
Dan tentu saja dua hal di pagi hari ini telah sukses membuat kepala Reigan berdenyut semakin keras.
Reigan menghela nafas, lalu bangkit dan berdiri melihat keluar jendela. Kedua tangannya saling bertaut di belakang, memperlihatkan sosok Reigan yang benar-benar sedang berpikir keras.
"Jangan panik, anak itu terkadang memang suka menghilang."
Sebenarnya ucapan Reigan itu juga untuk menghibur dirinya sendiri agar tak terlalu terbebani. Sungguh ini pagi yang sial.
"Tapi, Tuan ā¦."
"Pagi ini aku menerima surat dari Kerajaan Fratt di selatan. Ada masalah serius yang harus aku pikirkan baik-baik, jadi tolong temukan Tuan Park sebelum matahari terbenam."
"Siap! Tuan!"
Tiba-tiba Reigan membalikan badannya, menatap Nevar dengan wajah lesu.