"Jadi kapan kau akan pergi?" tanya Tratas santai.
Di sampingnya Aster juga tengah menunggu jawaban dari Reigan yang terduduk di depan mereka.
"Beberapa hari lagi, aku ingin mengunjungi tetangga kita dulu sebelum pergi ke luar. Setidaknya aku harus membawa beberapa dari mereka untuk menjadi pengawal dan sebagai bukti bahwa semua penghuni di Hutan Nuv sudah satu pemikiran."
Tratas dan Aster mengangguk paham. Saat ini mereka bertiga tengah berada di ruang pribadi Reigan, duduk di satu set bangku tamu yang biasanya menjadi tempat favorit Victor menghabiskan waktunya.
"Kau sudah yakin?" tanya Aster sambil menuangkan teh pada tiga gelas tembikar yang sudah kosong.
Wajah Reigan terlihat ragu, tatapannya redup dan kosong, seakan dia sedang memikirkan sesuatu. Tratas paham akan hal itu, karena menjadi orang nomor satu bukanlah hal mudah. Bahkan tak hanya di Alban, sepertinya seluruh pemimpin kelompok lain juga sudah memandang Reigan sebagai pemimpin dalam persiapan mereka kali ini.