"Tidak, tidak … jangan, aku mohon jangan bunuh–"
Srsss!
Kepala wanita itu terpenggal oleh energi sihir merah pekat. Darah langsung mengalir deras dari lehernya yang terpotong. Seseorang dengan pakaian serba hitam menendang tubuh korbanya, seperti merasa jijik.
Wajah sosok itu terbalut lilitan kain putih yang hanya menampilkan sepasang mata bermanik merah. Angin di Hutan Nuv seperti merasa kesedihan, dia berhembus usil menerpa sosok misterius itu. Seperti sedang marah padanya, membuat rambut hitam panjangnya terurai tak beraturan.
Sekitar 20 meter dari sana, terlihat seorang pemuda tengah ketakutan. Tubuhnya gemetar hebat, apalagi ketika melihat kepala gadis yang dia cintai itu tertebas dan jatuh ke tanah.
"Runa …." Suaranya parau. Air mata masih mengalir deras di wajahnya. Dia ingin maju dan membalas perbuatan sosok misterius itu, tapi dirinya tahu itu hanya sia-sia saja.