Setelah merasa puas dengan nafsunya, Aaron pun mengangkat kembali wajahnya, kemudian mengusap puncak rambut Renata dengan telapak tangannya lembut.
"Istirahatlat setelah ini, bitch, karena aku tidak mau melihatmu sakit," ucap laki-laki itu kemudian, dengan sebuah senyuman yang terlukis dalam wajahnya.
Dan Renata hanya bisa menghela napasnya kasar, sembari berusaha menghindakran kepalanya dari sentuhan laki-laki bejad, yang sedang bersama dengannya sekarang itu.
"Pergilah kau dari sini, aku sangat membencimu dan jangan pernah kembali lagi ke sini. Karena sekarang, kau sudah mengambil harga diri yang aku punya, bukan? Jadi, aku sudah tidak memiliki apa pun yang berharga, yang bisa kau ambil lagi, Aaron," ucap gadis itu kemudian, dengan ekspresi wajahnya yang terlihat kesal, dan juga dengan tatapan sepasang manik kecoklatan miliknya yang terarah ke arah lain.
