Renata sudah mengangkat tangan kanannya, dan berniat untuk mengetuk pintu yang menjulang tinggi di depannya sekarang ini. Namun, sebelum punggung tangannya menyentuh pintu, gadis itu menyadari sesuatu, kalau sebenarnya ada bell yang terpasang di samping pintu. Karena dia bisa memberitahu si pemilik ruangan dengan bell itu, tanpa harus mengetuk pintunya.
"Ish! Kenapa aku jadi loading seperti ini? Sadar, Renata, kendalikan dirimu!" gumam Renata, sembari menepuk dahinya sendiri.
Dan tanpa membuang banyak waktu lagi, gadis itu pun segera menekan bell yang terpasang di samping pintu, kemudian memperkenalkan diri pada alat yang terhubung dengan pengenal suara itu.
Tidak lama setelahnya, pintu yang ada di depannya pun terbuka. Lalu, Renata pun segera melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut, sembari memegang erat nampan yang ada di dalam kedua tangannya.