Dahi audrey berkerut Kedua alisnya yang tebal saling bertaut.
Ibu beradu pandang dengan bagas sekilas, lalu berkata," audrey, kapan kita pergi chek up ke psikiater, ibu takut kamu kumat lagi."
Seketika bola mata audrey melotot sebagai ekspresi terkejutnya mendengar perkataan bumer yang masih menganggapnya ada gangguan. Audrey menimang nimang perkataan bumer sebelum melanjutkan reaksi.
"Audrey udah sembuh, bu!?" Tenang aja, gak bakal menyusahin siapa pun, kok!
"Iyah, kita lihat aja, apa betul seperti itu," dengkusnya dengan sedikit jutek.
Dari kejauhan audrey melihat pintu depan terbuka pertanda ada yang pulang. Seketika daniz tersenyum menatap mamanya yang mulai pulih kembali. Sementara audrey mengacungkan jempolnya, lantas mengisyaratkan agar daniz segera ke belakang. Mereka agak canggung ikut nimbrung bercanda bersama mamanya tercinta seperti hari-hari kebiasaan. Menyadari ada ibunya papa Bagas, Ia langsung ngacir ke belakang tanpa menunggu aba-aba.