Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Little Bear Emily

Little Light Lord

[An Announcement from the Author: LLL will undergo major reformations! Expect a reboot of this confusing storyline sometime early January! Thank you for all of your support thus far.] Gods rule over the fundamental creations of life. Lords watch and rule over these Gods’ creations. Phos, the Lord of Light, found himself cornered by a sharpshooter in the dead of the night. This unlikely encounter led to destiny. — The marksman needed to kill a kind, beautiful man. From the photos, his target had crystalline orange eyes and glowing silver hair that cascaded down to the floor in waves. But, as with everything, the real man looked far more lucent and stunning. Like a soft light, like the first glimmer on the ocean’s surface as the Sun arose. Before he could raise his sniper’s rifle to extinguish this ray of light, however, the beautiful target pulled out a pistol and shot him straight in the abdomen. “I hope you don’t die. Good day.” With that, he swiftly turned and left, disappearing into the darkness, his long hair bouncing to his every crisp footstep. Leaving behind the confused marksman, who, dazed, clutched his new wound and slumped to the floor. Later on, the marksman managed to act stupid enough to gain his target’s trust. Showing his true colours, he toyed with a lock of his former victim’s hair, which was as silky and soft as he imagined. He held it to his lips, raised a corner of his black turtleneck to show the bulletwound on his abdomen, and whispered in a deep voice: “This wound, how will you repay it?” The original target, who shined like a dim candlelight under the rays of the moon, stretched up his bound arms to the hitman, brought a gentle hand to his skin, covered the wound… and with an unapologetic, professional business smile, he replied: “I’m sorry, are you really sure you have a scar there? How come I don’t see anything?” The marksman: … It’s because you’re covering it. The man he originally had to kill, who wore white silk pyjamas and a flame-like orange scarf every day and who looked like he could fall over with a slight push from the wind, was actually very resistant—and really, really pissed him off. Cover Art: nonsang_08 Upload Schedule: Every 3 days
E_S_Sonnomett · 19K Views

Kacamata Untuk Emily

Julian, seorang bocah miskin yang tinggal sederhana bersama neneknya didesa. Dia dikucilkan oleh teman-temanya, bahkan orang disekitarnya karena kemiskinannya. Pada suatu hari, ada murid pindahan yang bernama Emily. Emily merupakan seorang gadis yang lugu, berambut pendek, dan berkacamata. Ia berasal dari keluarga yang mampu. Mereka berteman dari kecil hingga dewasa. Namun saat SMA, Emily tiba-tiba pergi meninggalkan Julian tanpa penjelasan. Hal tersebut membuat luka mendalam di hati Julian. Bertahun-tahun kemudian, dengan tekad dan kerja kerasnya, Julian bangkit dari keterpurukan. Kini, dia bukan lagi anak miskin yang diremehkan, melainkan pria sukses dengan karier gemilang dan bisnis yang berkembang pesat. Julian juga memiliki ambisi untuk mendirikan perusahaannya sendiri. Ketika hidup Julian sudah berubah, Emily kembali hadir di dalam kehidupannya. Tapi, kali ini dengan nasib yang terbalik. Apa yang membuat Emily kembali datang ke kehidupan Julian? Lalu bagaimanakah kisah mereka didalam menghadapi bayang-bayang masa lalunya? Dan konflik apa saja yang akan ditemui Julian dalam menggapai cita-citanya untuk mendirikan perusahaannya sendiri? Ikuti kisah selengkapnya di dalam Novel ini. Novel Kacamata untuk Emily ini memadukan berbagai genre meliputi "Romance, Slice Of Life, Remaja, Pengembangan Karir, CEO, dan Bisnis Fiksi." Dibalut dengan gaya penulisan menggunakan sudut pandang orang pertama, dan dialog yang ekspresif sebagai pembentuk cerita, serta story progress yang "Slow Pacing" membuat novel ini diharapkan dapat memberikan pengalaman membaca yang lebih realistis, dan imersif. [NOTE] Tentang novel ini: Disini anda akan merasakan suasana seolah-olah menjadi sang MC, karena novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Nikmati bagaimana tokoh tersebut menjalani kehidupannya didalam cerita dan rasakan pengalaman emosionalnya seperti saat merenung, merasakan sesuatu, dan bereaksi terhadap sebuah situasi. Bukan hanya itu, Novel ini juga menggunakan dialog sebagai pembentuk dan penggerak cerita sehingga suasana cerita terasa lebih realistis dan dinamis. Lalu, Novel ini juga memiliki set progress cerita "Slow Pacing" yang akan membuat para pembaca merasakan bagaimana hubungan tiap karakter tumbuh dan berkembang secara lebih dalam pada tiap bab. Alih-alih mengejar Plot yang cepat, Pembaca justru dapat menikmati detail setiap adegan, gerak tubuh, ekspresi wajah, bahkan keheningan di antara para tokoh secara kompleks. Lalu, biarkan cerita terungkap secara perlahan. Resolution sering akan anda temui diakhir bab daripada Cliffhanger, karena ini digunakan sebagai kesimpulan perkembangan sang MC dalam cerita. Karena plot novel ini memang fokus kepada sang MC . Semoga ini bisa memberikan pengalaman membaca yang unik dan bermakna bagi para pembaca Novel "Kacamata Untuk Emily"
TriYulianto · 5.9K Views
Related Topics
More