Chapter 94 - Hamil?

Eve yang baru saja meminum obatnya, tampak tertidur di sofa. Ia terlihat berkeringat begitu deras karena efek penurun panas yang tadi dia minum.

Karena demam wanita ini malah mengigau, ia memimpikan kembali Evano dan keluarganya yang ada di Surabaya.

"Aku mohon tolong, jangan marah padaku, aku tahu aku salah, aku minta maafkan aku," teriaknya sembari menangis.

Wanita ini tampak terjaga dari tidurnya dan menyeka keringatnya. "Ada apa denganku, kenapa bisa aku memimpikan dia, aku rasa aku mulai merindukan dia, atau ini rasa bersalah, sekarang apa yang sedang dia lakukan di Surabaya? Apa dia sudah menikah?" tanya Eve pada dirinya sendiri dengan air mata yang terihat mulai mengembun di bola matanya yang terasa sedikit pedih karena panas tubuhnya.

Sekilas ia menatap jam dindingnya, menatap jarum jam yang sudah menunjuk angka 3.

"Dia tidak datang mala mini, aku benar-benar sendirian," ucap Eve dengan perasaan yang berat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS