Alfie Glad menatap wajah Illona tanpa berkedip dengan lengan melingkat di perut wanita itu, begitu juga dengan Illona yang tak ingin menutup mata, seolah wajah Alfie Glad bisa membuat rasa sakitnya menghilang saat itu juga.
"Tidurlah,"
"Tapi.. aku masih ingin melihatmu,"
"Kau akan terus melihatku, dan mulai esok hari dan seterusnya. Kau akan selalu melihatku di saat kau menutup mata, dan membuka mata disaat kau terbangun dari tidurmu."
"Aku sudah tak sabar..."
"Maka tidurlah... aku akan menjemputmu esok hari. Dan kita akan ke Kapela bersama,"
"Aku akan menunggumu. Aku bahkan merasa lebih kuat sekarang,"
"Syukurlah, aku bahagia mendengarnya," balas Alfie Glad kembali mengecup dahi Illona. "Tidurlah, aku akan pulang ketika kau tidur,"
"Hmm..." angguk Illona memejamkan mata, dengan Alfie Glad yang terus mengusap rambutnya lembut.
"Kau tak perlu terburu-buru menjemputku... aku ingin tampil cantik esok hari..." ucap Illona pelan dengan mata yang masih memejam.
