"Kau akan baik-baik saja,"
"Yah, aku juga measa akan baik-baik saja, dan yang anehnya, aku selalu merasa demikian jika berada di sampingmu,"
Dokter Merla menatap pria itu lekat, mencoba mencari cela, namun tak menemukannya sedikitpun. Pria itu bahkan nyaris sempurnah hingga membuatnya tak bisa berpaling.
Apa ini suatu kegilaan? Tapi mengapa aku menyukai kegilaan ini. Kelih Dokter Merla membiarkan dirinya menginginkan Enzo Tolya.
"Aku rasa itu bukanlah suatu keanehan Merla, itu hal yang wajar. Sebab secara tidak langsung, kau sudah mempercayakan hatimu padaku, bahkan mempercayakan putrimu,"
Dokter Merla menatap wajah tulus Enzo Tolya, apa yang di katakan pria itu mungkin benar. Semua itu karena ia sudah mempercayakan hatinya kepada Enzo Tolya.
"Yah, aku rasa kamu benar,"
Dokter Merla tiba-tiba tersipu, dan sejak kapan tatapan Enzo Tolya membuatnya gugup sekarang. Di tambah ketika mengingat ciuman yang mereka lakukan semalam.