"Kau dengar kan sayang, suara detak jantung Brian begitu indah," ucap Hanna Eldora yang tengah berbaring tepat di samping Aiden Elves, sambil menggenggam telapak tangan pria itu, ketika Dokter Merla tengah melakukan pemeriksaan rutin padanya.
"Brian? Apa itu nama putri kalian?" tanya Dokter Merla.
"Yah, bagaimana menurutmu?"
"That's a really beautiful name dear,"
"Really?"
"Yes," angguk Dokter Merla tersenyum. "Take a look," sambungnya, dengan Hanna Eldora yang mengalihkan pandangan ke layar monitor.
"What is my baby?" tanya Hanna Eldora dengan kedua mata berembun, semakin erat menggenggam telapak tangan Aiden Elves.
"Yes, he is Brian," angguk Dokter Merla. "Kepala janin sudah berada di bagian bawah rahim dengan posisi siap lahir," sambung Dokter Merla.
"Oh Tuhan, dia sudah terlihat utuh, aku bahkan bisa melihat jari-jari mungilnya,"
