"Maksud Kak Aiden?" Tanya Earl mengernyit.
"Aku takut, bagaimana jika ternyata aku benar-benar meniduri wanita itu, aku bahkan tidak bisa membayangkan hal itu. Aku begitu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa aku sudah...,"
Aiden Elves kembali mengacak-acak rambutnya kasar, mencengkramnya dengan sangat keras. Sedang Earl hanya terdiam melihat kekacauan kakaknya saat ini, ia bahkan kembali memikirkan Hanna Eldora, memikirkan akan sebanyak apa air mata yang gadis itu keluarkan saat ini, akan berapa lama ia menagis, dan sesakit apa perasaannya sekarang, sebab Earl tahu, sebesar apa rasa cinta Hanna Eldora kepada kakaknya.
Tanpa berbicara apapun lagi, Earl langsung melangkah meninggalkan kamar tersebut, meninggalkan Aiden Elves yang masih berdiri di sana dalam keadaan marah. Terus melangkah keluar rumah menuju mobilnya, hingga dalam hitungan detik saja, mobil sudah melaju meninggalkan garasi rumah, bergerak melintasi jalan besar kota Perougas menuju sebuah Butik milik Lucianne.
