Laras hanya bisa duduk terkulai dengan lemas di kursi samping kemudi. Setelah insiden dirinya yang meronta-ronta bak orang yang hendak diculik, tiba-tiba saja tenaganya seolah habis tersedot. Tubuhnya lemas, bukan karena banyaknya tenaga yang ia keluarkan untuk meronta dari gendongan Panji. Melainkan gara-gara Panji yang tiba-tiba saja menciumnya.
Iya, menciumnya tepat di bibir.
Bayangkan betapa terkejutnya Laras.
Apalagi setelah Laras terdiam, Panji malah menggendongnya untuk bertemu dengan Riri. Laki-laki itu mengatakan bahwa ingin mengantar Laras pulang karena sedang tidak enak badan. Untung saja, perempuan dengan gamis abu-abu itu mengiyakan dengan cepat. Kalau tidak, Laras tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nantinya. Mungkin Rizka akan memergokinya, mulai berceloteh panjang sampai mulutnya berbusa.