Perempuan yang Laras tanya juga ikut menangis. Bahkan tangisannya jauh lebih terdengar sebelum Laras bertanya padanya. Tidak, tidak, tidak. Laras terus menggelengkan kepalanya berkali-kali untuk mengusir pemikiran-pemikiran bodoh yang hadir di otaknya. Tidak mungkin dia mendobrak pintu UGD dan mencari Panji di dalam sana dengan membabi buta. Atau, berteriak dan memukul wajah dokter yang menangani Panji.
"Kamu, siapa yang meninggal?" tanya perempuan itu ketika sudah tenang.
"Nggak!" Laras langsung membantah dengan nada tinggi, sehingga beberapa orang memperhatikan mereka. "Nggak ada yang meninggal di dalam sana. Kamu tahu, ini semua cuma mimpi!!" Laras berdiri dan berteriak, mencuri perhatian semua orang yang berada di koridor saat itu.