Chereads / Perempuan Tanpa Impian / Chapter 42 - Cerita Masa Lalu

Chapter 42 - Cerita Masa Lalu

Panji hanya diam sembari menatap Widia lekat-lekat. Ia tahu betul, ibunya adalah wanita yang keras kepala. Berkali-kali Panji memohon padanya agar tidak menceritakan atau menyinggung apapun mengenai hal itu pada Laras, tapi tetap saja, Widia tetap kekeh ingin memberitahu Laras.

"Lebih baik tahu sejak awal, daripada tahu ketika kalian sudah bersatu, sakitnya akan lebih terasa."

Begitu katanya, ketika Panji melarang keras Widia. Jadi, yang bisa Panji lakukan hanyalah berdoa di dalam hati semoga Laras tidak marah atau kemungkinan terburuk daripada itu.

"Namanya Ghina, dia mantan kekasih Panji saat SMA."

Baru awalan saja, Panji sudah dibuat ketar-ketir oleh intro dari Widia.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS