Randi masih sibuk berkutat di hadapan laptop guna mengerjakan beberapa tugas selama ia di Jakarta. Cukup banyak, apalagi ditambah dirinya yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris himpunan di sini. Meskipun tidak sesibuk ketua himpunan saat masih di Jakarta, tetap saja cukup menguras waktu sebab harus setiap jam berada di depan laptop.
Ponsel Randi berdering, hanya sebentar dan diabaikan laki-laki itu. Namun ketika ia membuka layar kuncinya, melotot adalah hal yang pertama kali ia lakukan. Bagaimana tidak, di depan layar sudah tertera nama Laras. Ya! Perempuan itu menelponnya. Ah, tidak hanya misscall. Tetapi tetap saja bukan?
Lantas tanpa membuang waktu lagi, Randi menghubungi Laras balik. Hanya untuk mendengus sebab panggilannya tidak terhubung sama sekali. Memberanikan diri untuk mengirimkan beberapa pesan singkat padanya yang berisi pertanyaan klise.
