Morning sickness adalah hal yang paling Laras benci di antara gejala kehamilan lainnya. Karena demi Tuhan, dia sedang bermimpi indah. Di mana di dalam mimpi itu, orang tuanya hadir di pernikahannya kemarin. Sang ibu memeluknya dengan erat, seolah menyalurkan segala bentuk rindu yang menggunung pilu. Tapi, mimpi indah itu harus lenyap, digantikan dengan rasa mual yang hebat.
Laras langsung bangkit berlari ke arah kamar mandi. Di atas wastafel, ia memuntahkan segala isi perutnya. Pening pula ikut melanda. Di detik seperti ini, rasanya Laras ingin mati saja bersamaan denga janin yang ada di rahimnya.
Begitulah isi pikiran Laras setiap kali dia harus berdiri dan sedikit menunduk di hadapan wastafel. Tetapi di pagi ini, dia merasakan ada pijatan lembut di tengkuknya. Juga elusan hangat yang ia rasakan di punggungnya. Tanpa menoleh, Laras sudah tahu siapa pelakunya. Mengingat parfum yang dikenakannya selalu berhasil membuat Laras berhenti mual.