"Kenapa? Kenapa Mamah diem aja giliran aku yang nanya? Pertanyaannya sama kan? Kenapa Mamah juga nggak mau dimadu padahal posisinya di sini, Mamah itu istri pertama. Sedangkan aku? Aku istri kedua, Mah. Posisinya lebih menguntungkan Mamah daripada aku, tapi kenapa Mamah nggak mau dan memilih cerai dari Papah dulu? Padahal papah juga sama, sama-sama kaya raya, anaknya konglomerat. Tapi kenapa Mamah lebih memilih menjanda dan mencari nafkah sendirian sampai harus aku yang jadi korbannya?"
Pertanyaan dari Gina kontan membuat Sekar merenung. Dia tidak pernah berpikiran bahwa Gina akan berani bertanya hal itu kepadanya. Tapi hari ini, anak itu seolah ingin mengeluarkan semua yang telah dia pendam selama ini.
"Terus? Apa kamu mau punya ibu tiri yang juga punya anak seumuran kamu? Apa kamu mau diperlakukan nggak adil sama papah kamu sendiri?" Sekar membalikan pertanyaan.