Laras melangkah ragu untuk masuk ke dalam apartemen meski di depannya Dito sudah masuk terlebih dahulu. Laki-laki itu mulai melepaskan genggaman tangannya ketika masuk ke dalam mobil. Berkali-kali mengatakan pada Laras agar tidak usah terlalu memikirkan apa yang terjadi. Awalnya Laras bingung kenapa Dito bisa sampai seperhatian ini padanya, namun kebingungan Laras terjawab ketika seorang laki-laki yang duduk di atas kursi roda menatapnya dengan mata yang sayu.
"Randi?" Laras bertanya, kepada dirinya sendiri mungkin.
"Thanks, Dit." Randi berucap demikian saat Dito menunjuk Laras.
"Sama-sama, gue harap, Laras nggak usah masuk kuliah dulu buat beberapa waktu. Takut rumornya makin kesebar, nanti lo bakal sakit hati karena omongan mereka yang kadang nggak ngotak." Dito berpesan pada Randi, yang hanya diangguki oleh laki-laki itu.