Panji segera tancap gas untuk kembali menuju rumahnya. Ketika sudah tiba di dalam kamar, dia agak ragu membuka lemari bagian kanan, yang di mana merupakan lemari yang berisi pakaian-pakaian Laras. Lemari mereka besar, jadi dibagi menjadi dua bagian. Sebelah kanan milik Laras, sedangkan sebelah kiri milik Panji. Semenjak ditetapkannya aturan itu, Panji sama sekali tidak berani untuk membuka lemari kanan. Dia takut mengganggu privasi Laras. Pasti perempuan itu memiliki baju-baju yang bersifat privat, tidak mau kalau sampai orang lain melihatnya.
"Ini saya buka atau nggak, ya?" Panji dibuat bingung sendiri.
Awalnya, dia berniat untuk menelpon Widia, bertanya pada wanita itu pakaian apa saja yang harus Panji siapkan dan ambil dari dalam lemari. Namun, niatnya terurungkan saat mendengar bel rumah berbunyi nyaring. Meninggalkan kebingungan, Panji memilih untuk membukakan pintu. Siapa tahu, yang datang adalah Widia.