Sepulang dari kampus, Laras bergegas pulang. Entah kenapa, di hatinya ada sesuatu yang mengganjal. Firasatnya seperti tidak enak, sama seperti ketika dia melihat kedua orang tuanya melambaikan tangan satu jam sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa mereka. Tapi Laras harus berpikir positif, mungkin ini hanya efek akan bertemu keluarga Randi nanti malam.
Setelah mandi, Laras membuka lemari pakaiannya lebar-lebar, meneliti satu-persatu baju yang ia miliki. Manakah sekiranya yang cocok untuk dipakai nanti malam?
Memang pertemuan ini hanya untuk meluruskan masalah saja, tapi hati kecil Laras berkeinginan untuk menunjukkan kepada ibunda dari Randi bahwa dirinya sudah lebih baik sekarang. Tidak ada lagi tangisan pilu yang disebabkan oleh Randi. Dirinya sudah bahagia dengan menikah dan menjadi istri dari Panji. Laki-laki nyaris sempurna yang tidak ada duanya.
