Richard merasa sedikit tersinggung dengan ucapan sang adik tiri, Daniel Alexander. Harga dirinya yang tinggi sedikit terluka.
Richard merasa jabatan dirinya di perusahaan jauh lebih tinggi dari Daniel Alexander yang hanya seorang general manager.
Richard merasa dirinya yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan LAVABRA tidak pantas atau tidak perlu untuk meminta izin kepada seorang yang memiliki jabatan dibawah dirinya.
Selain itu, karena kesombongan di hati Richard menilai bahwa saudara tirinya itu tidak memiliki hak untuk menegur dan ikut campur dalam urusan pribadinya terlalu jauh bahkan sampai mengomentari perihal dirinya yang terkadang suka keluar kantor untuk beberapa urusan penting.
Richard berdiri dari tempat duduknya menatap tajam kearah Daniel yang berdiri di hadapannya. Rahang pria itu mengeras, karena menahan emosi.
"Oh, jadi kau sekarang berani mengancamku Daniel?! Apa itu karena kau merasa lebih senior di perusahaan ini, hah?!" ujar Richard.