Viona segera menuju ke rak buku besar yang terletak di pojokan dekat dengan meja kerja Sang CEO, untuk mencari-cari nomor dokumen yang tertinggal disana.
"Mana sih dokumen berkas nomor 012 dan 013 ini?" guman lirih gadis itu.
Ia terus mengamati dengan seksama nomor yang tertera di bagian samping file. Tiba-tiba angin dingin berhembus tipis membuat bulu kuduk Viona meremang.
Viona memegang tengkuknya. "Hiih, kenapa tiba-tiba aku merinding ya?"
Gadis itu mencoba untuk melihat ke sekeliling. Di ruangan besar, yang terletak di lantai 11. Tidak ada jendela yang terbuka, dan semua kaca mustahil ada yang terbuka, karena semua terbuat dari kaca anti peluru yang di paten ke dinding cor. Ciri khas bangunan high rise kelas atas di perkotaan.
Namun, Viona melihat burung gagak hitam yang bertengger di salah satu kabel tiang listrik, yang berada tepat di depan lantai sebelas.
Burung gagak itu, bertengger di salah satu kabel tiang listrik yang tingginya setara dengan jendela lantai sebelas.