Setibanya di dalam rumah, Lionel mulai menurunkan Tasya di kamarnya yang penuh dengan mainan.
Dengan perlahan Lionel mulai menurunkan Tasya ke ranjangnya, sementara Tasya terus saja diam.
"Tasya, sudah ya," ucap Lionel sembari terus menghapus air matanya.
"Jangan menangis terus, nanti Om Lio jadi sedih," ucap Lionel dengan kening yang terus mengerut.
Lionel merasa sangat kasihan dengan Tasya yang tiba-tiba menjadi yatim piatu di usianya yang masih 3 tahun itu, jelas Tasya tak siap menerima cobaan terberat ini di usianya yang masih sangat belia itu.
Tak lama Lionel mulai melirik dot kosong milik Tasya yang tergeletak di atas meja, Lionel langsung menoleh ke arah Ayumi.
"Cumi, panggil Lionel.
"Iya pak," sahut Ayumi, dengan cepat ia mulai mendekati Lionel.
"Tolong buatkan susu buat Tasya, dia pasti haus sekali," ucap perintah Lionel.
"Baik pak," sahut Ayumi dengan cepat, ia langsung mengambil dot kosong itu dan membawanya ke dapur.