Karena kini ia yang menjadi sulit bertemu dengan Elan sampai akhirnya Seina hanya menghubungi Elan dan pulang bersama dengan Elan, Seina yang tak terima bahwa ia harus jauh dari Elan sementara dirinya masih ingin bersama dengan Elan.
Seina memeluk erat pinggang Elan seperti tak ingin lepas, padahal mereka sedang bersama dan tentu saja sebentar lagi Elan pulang setelah mengantar Seina.
"Kenapa sayang, kan besok juga ketemu lagi," gumam Elan menerangkan.
Sedangkan Seina menjadi mengatakan bahwa ia yang malas karena perseteruan antar kelasnya membuat ia dengan Elan sulit untuk bertemu, sedangkan Elan hanya menganggapnya biasa saja karena Elan yang tidak semanja dan hanya biasa saja meskipun Elan tak mau itu, namun Elan malu mengatakannya. Padahal Elan bisa saja mengungkapkannya dengan jujur namun Elan tak kunjung mengatakan itu.