Ternyata waktu seminggu bukanlah waktu yang lama, bahkan tinggal beberapa hari saja Falen berada disini dan Falen yang sudah pasti akan meninggalkan mereka, Seina sedih karena beberapa hari lagi saat ia terbangun dan tidak ada seseorang yang akan menyiapkan makanan untuknya, bahkan tak akan ada lagi seseorang yang selalu membangunkan tiap pagi supaya Seina tak terlambat berangkat sekolah.
"Fal, kamu beneran akan pergi?" gumam Seina dengan pelan setelah melihat barang telah selesai Falen kemas.
Falen menggeleng supaya Seina tak sedih dan tak menangis, namun apalah daya Seina sungguh cengeng, Seina yang tak bisa melupakan kenangan begitu saja, bahkan saat berteman dengan Elina saja Seina tidak sanggup mengakhirinya dengan berpisah dari teman yang telah akrab dengannya.
Kini terulang lagi, bedanya adalah Falen yang tak memusuhi Seina dan Seina yang masih bisa berkomunikasi dengan Falen dari jarak jauh.
"Jangan lupa selalu siram tanaman aku," ucap Falen.
