Seina sudah menunggu Elan lama, dan benar saja Elan tidak menghubunginya sama sekali, Elan yang menghilang begitu saja, Elan yang menjadi terdiam tidak menggetarkan atau membunyikan ponsel Seina, padahal Seina telah menunggu lama sampai ponselnya menunjukkan notif dari seseorang.
"Kamu menunggu siapa?" pekik Vino pada Seina yang terlihat termenung sendiri.
Sedangkan Seina melirik Vino dengan tatapan sinisnya karena Seina merasa bahwa ia sedang tidak ingin mengatakan apapun dan ia yang langsung menjadi bosan dengan apa yang telah Vino katakan padanya.
"Kamu kenapa?" ucap Vino.
Sampai akhirnya Seina membukan suaranya dan memulai untuk berbicara.
"Aku hanya merasa bosan saja tidak ada Elan yang menghubungiku."