Rita merasa seperti muda lagi dengan anak-anaknya karena ia yang tidak merasa malu sama sekali ikut berdansa seperti Elan dan Seina, bahkan malam yang diterangi lilin akhirnya selesai dan membuat mereka menyuruh pelayannya untuk menyalakan lampunya.
"Kalian sudah merencanakan ini dari kapan?" seru Rita yang merasa sangat tidak menyangka.
Seina dan Elan hanya tersenyum saja mendengarnya dan mengangguk bahwa apa gang telah direncakannya ternyata telah berhasil bahkan Elan yang sempat membuat Rota panik akhirnya bermasil dan Rita terdengar sangat senang.
"Tapi kalian membayar ini semua bagaimana caranya?" ucap Rita yang tengah penasaran.
Elan hanya tersenyum saja dan melirik ke arah ayahnya tanpa rasa bersalah. Bahkan Seina dan yang lainnya ikut melirik ke arah ayah Elan sehingga Rita menjadi tahu dan terus tertawa.
"Iya, iya benar saja. Nggak mungkin kalian melakukan dengan uang sendiri," gumam Rita.
Bahkan mereka menjadi memesan makanan karena metasa sangat lapar.