Seina akhirnya bertemu dengan Elan yang sedang terdiam di kelasnya, Seina langsung menghampiri Elan dan ingin tahu yang sebenarnya antara dirinya dengan Elina yang telah bertelevon cukup lama, Seina cemberut saja di depan Elan, bahakn Elan tidak mengerti kenapa Seina datang-datang dengan wajahnya ditekuk kusut.
Elan terus memperhatikan Seina dalam-dalam, Elan berfikir bahwa Seina mungkin saja sedang kedatangan bulan sehingga menjadi sensitif bahakan Elan belum berbuat apapun Seina sudah seperti marah padanya.
"Kamu kenapa datang-datang marah sama aku? Apa aku berbuat salah?" pekik Elan dengan polosnya dan tidak mengerti akan kesalahannya, bahkan Elan saja merasa heran dan tidak mengerti.
Seina memegang pinggangnya dengan kedua tangannya, bahkan ia menyipitkan alisnya, "Kamu abis ngobrol apa saja dengan Elina?" pekik Seina meminta penjelasan, Elan menjadi tahu apa yang telah membuat Seina marah dan Elan hanya menghembuskan nafasnya pelan.