Terkadang, setelah Elina tidak bisa mendapatan Vino ia beralih pada Elan, entah apa yang ada dipikirannya dan apa yang membuatnya begitu menginginkan apa yang dimiliki oleh oranglain. Jika saja Elina tidak memiliki sifat yang egois, tentu saja Elina akan mudah untuk dicintai bahkan Elina akan mendapatkan banyak cinta dari orang-orang sekitarnya.
Seina masih tidak menyangka Elina yang dengan mudahnya menginginkan seperti dirinya, kemudian Seina berpaling tidak melihat ke arah Elina lagi, tinggal Elina sendiri yang masih berada disana mendengarkan lagu dari earphonennya.
"Kamu sedang apa?" pekik Lala pada Elina.
Elina sedikit judes padanya, entah apa yang membuat Lala bisa mendekatinya, padahal awalnya mereka terlihat tidak baik-baik saja, bahkan Lala dengan sengajanya mendekat ke arah Elina.
Seina yang sedari tadi acuh menjadi memperhatikan mereka, "Kamu ngedengerin lagu apa?" pekik Lala mengganggu Elina.