Elina menghirup udara yang begitu segar, Seina menyadari bahwa Elina naik ke tangga menuju loteng atas, Seina mengikuti arah langkah Elina. Anak tangga ia lewati dengan pelan, tanpa rasa terburu-buru.
Langkahnya menjadi terhenti ketika melihat Elina yang berdiam diri sendirian tanpa seorang disisinya. Seina melangkahkan kakinya tepat disamping Elina, kemudian ia tidak sama sekali mengatakan apapun pada Elina, bahkan Seina tidak melirik ke arah Elina sama sekali, hanya saja Elina tiba-tiba menjadi cengeng dan menangis.
"Aku kesal!" ucap Elina.
Seina tidak berkata apa-apa, Seina hanya membawa novel yang pernah ia baca di perpus, namun novel itu tak ia tunjukan pada Elina, Seina menyembunyikannya sampai Elina tidak tahu. Seina terus mendengar apa yang Elina katakan, curahan hati Elina yang terdengar sangak kesal.