Malam-malam Seina merasa ada yang mengetuk pintu kamarnya, Seina menjadi sangat ketakutan bahkan ia tidak bisa berfikir dengan jernih, malam jumat yang sangat pas beriringan dengan suasana yang mencekam dan gemuruh rintik hujan nan dingin membuatnya semakin tidak tenang.
Suara ketukan pintunya semakin menjadi, semakin keras dan menggucangkan jendela.
"Itu siapa diluar?" seru Seina yang masih merasa parno bahwa diluar memang benar ada seseorang atau bukan.
Tidak ada jawaban namun suara pintu terus mengetuk semakin kencang, Seina menjadi berfikir apakah suaranya pelan sehingga tidak terdengar dari luar, meskipun ia takut namun ia tetap ingin melihat seseorang dibalik pintu kamarnya.
"Diluar siapa ya?" seru Seina menanyakan ulang, Seina memantapkan jika itu hanya maka ketukannya akan semakin berhenti dan tidak menyahut akan panggilannya. Namun dari luar terdengar suara seseorang.
"Sey... Buka dong pintunya," ucap seorang lelaki.