Seina masih bertanya pada Elan, "Pulangnya kita mau kemana Lan?"
Elan belum menjawabnya sampai bus datang, "Ayo sey cepetan!" seru Elan menarik tangan Seina.
Elan terus menggenggam tangan Seina seolah tak ingin jauh-jauh dari Seina, meskipun Seina senang tetapi Seina tetap malu.
"nanti besok aku sepertinya aku mau pulang kampung Lan, kan liburan telah tiba," pekik Seina memandang Elan.
Elan langsung memakai headset ke telinganya, tidak mau mendengarkan apa kata Seina.
"Lan?" ucap Seina yang tak dihiraukan oleh Elan.
Seina hendak mengambil headset yang terpasang di telinga Elan, namun Elan dengan cepat menangkis tangan Seina.
Elan sudah mendengar kata-kata Seina sedari tadi, namun Elan tidak mau Seina mengatakan itu. Elan ingin terus berada didekat Seina, bahkan saat Seina pulang kampung Elan pasti akan merasa kesepian, ada yang hilang darinya, sepi yang membuatnya terasa bosan.