Lyra tidak terima dengan perlakuan yang sikap tersebut. Dia kecewa dengan ibu dari zafran tetapi apa yang bisa dilakukannya. Meski dia dengan sengaja menjatuhkan dirinya di atas tumpukan kaca yang berserakan di lantai tetapi rasa sakit yang dirasakan nya bukanlah tipu daya. Darah yang mengalir bukanlah rekayasa. Demi mendapatkan perhatian dari Zafran, wanita itu rela melakukan apa saja bahkan dia tak takut menyakiti dirinya sendiri.
Pak kasim segera menunaikan perintah dari Ramadhani. Dia mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya ke dalam kamar tamu di mana wanita itu beristirahat. Ramadhani kemudian menghubungi dokter keluarga mereka dan meminta dokter untuk mengobati penyakit dari lira. Dia juga memerintahkan para pelayan untuk membersihkan pecahan kaca hayang berantakan di lantai.
"Kamu pergilah ke kamar Zafira. Ajak dia ke kamar atas. Sejak kemarin dia ingin ke sana tetapi kami tak mampu menggendong nya," ucap ramadhani kepada putranya.