Chereads / GADIS SEMICOLON / Chapter 2 - semuanya hancur berantakan

Chapter 2 - semuanya hancur berantakan

Namun bangkai tetaplah bangkai itu tidak bisa di sembunyikan terlalu lama, baunya pasti akan tercium juga. Ann Chi tidak tahu bagiamana kekasihnya bisa tahu kejadian yang menimpanya beberapa minggu yang sudah berlalu, dan naasnya Ann Chi tidak bisa mengelak saat dia mendapati dirinya sedang berbadan dua.

"Ann Chi."

"Ya?" Ann Chi memiliki firasat buruk ketika melihat wajah kekasihnya yang sudah tidak sedap di pandang.

"Apa ini?" Tanya Ann Chi saat laki-laki itu menyodorkan alat tes kehamilan padanya.

"Pakailah?" ucapannya dingin.

"Untuk apa?" Jantung Aan Chi sudah berdetak kencang, dia sudah memperkirakan ini akan terjadi namun dia tidak menyangka jika akan terjadi secepat ini.

"Aan Chi, aku sedang tidak ingin bertengkar, kamu akan memakainya atau kamu mengaku," Terlihat dengan sangat jelas jika laki-laki itu sedang menahan amarahnya di dalam hatinya, dia sesekali mengambil napas sambil memejamkan matanya.

"Kenapa kamu menghianati kepercayaan ku?"

"Aku ... aku," Aan Chi tidak bisa berbohong lagi namun bibirnya juga tidak bisa berkata jujur.

"Aan Chi."

"Maafkan aku, maafkan aku ... aku tidak bermaksud melakukan itu,"

"Siapa dia?"

"Aku tidak tahu, percayalah padaku, ini hanya sebuah kecelakaan dan aku korbannya."

"Dan aku yang terluka."

"Tolong maafkan aku," Air mata itu sudah merusak make up Aan Chi yang membuatnya sangat berantakan.

"Di maafkan."

"Ha?" Aan Chi tidak percaya jika dia bisa mendapatkan pengampunan semudah itu.

"Terimakasih," Mata itu masih berkaca-kaca namun bibir Aan Chi tersenyum. Dia maju selangkah untuk meraih tangan kekasihnya namun laki-laki itu mundur untuk menghindari Aan Chi.

"Aku memaafkannya namun untuk melanjutkan ini aku rasa tidak."

Ann Chi menatap wajah laki-laki itu mulutnya ingin mengatakan sesuatu untuk membela dirinya, namun itu tidak berhasil dia hanya terus memandangi punggung itu yang semakin menjauh.

Hubungan mereka hancur di detik itu juga, tanpa menoleh laki-laki yang di harapkan akan membahagiakan dirinya di masa depan meninggalkan dia tanpa mau mendengarkan penjelasan dan pendapat dari Ann Chi.

Hidup Ann Chi hancur, tidak hanya dia harus kehilangan kekasihnya dia bahkan kehilangan mata pencaharian, Ann Chi tidak bisa bekerja lagi dia di PHK dari perusahaan setelah di ketahui hamil, mungkin jika dia hamil dan memiliki suami maka Ann Chi tidak akan di PHK mungkin dia hanya akan di berikan cuti panjang.

Apalah daya dengan berat hati Ann Chi menerima kebijakan itu. Ann Chi hidup mengandalkan tabungannya, dia hampir depresi karena tidak bisa melakukan apapun, tapi bodohnya dia malah dengan boros menghabiskan sisa-sisa uangnya yang ada di tabungan.

Pikirannya kacau yang membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih, Ann Chi sangat membenci janin yang ada di kandungannya bahkan dia beberapa kali mencoba untuk membunuh calon bayinya sendiri.

Ann Chi bukanlah dari keluarga berada dia hanya seorang anak penjual ikan di pinggiran kota, karena wajahnya yang cantik dan otaknya yang encer yang membuatnya bisa mengangkat derajat keluarganya, namun itu tidak bertahan lama karena karir wanita itu hancur karena kedatangan janin yang ada di dalam perutnya.

Ann Chi bertekad untuk melenyapkan janin yang di anggapnya bencana itu dari kehidupannya yang nyaman.

"Mati saja kamu di sana," Ann Chi memukul-mukul perutnya sendiri mengunakan kedua tangannya.

"Gara-gara kamu hidupku hancur, dasar sialan matilah, pergi jauh-jauh dariku."

Namun usaha Ann Chi tidak membuahkan hasil setelah memakai beberapa metode tapi nampaknya itu tidak membuat efek pada kandungannya, setelah banyak cara gagal Ann Chi pergi kerumunan sakit untuk aborsi namun penjelasan dokter malah membuat dirinya semakin depresi.

Jika Ann Chi bersikukuh mengugurkan kandungannya tidak hanya janin itu yang akan hilang kemungkinan besar nyawa Ann Chi juga akan ikut bersamanya karena kondisi Ann Chi sangat lemah itu sangat berbahaya bagi dirinya. Karena tidak memiliki pilihan lain dan tidak tahu harus berbuat apa, Ann Chi akhirnya memberi tahu orang tuanya tentang apa yang terjadi pada dirinya.

Tidak hanya terkejut bahkan ibunya terkena serangan jantung ringan, karena Ann Chi adalah tulang punggung keluarga sederhana itu.

Ann Chi meningkatkan apartemen yang di sewanya dan kembali ke rumahnya di daerah pemukiman padat penduduk, dia sebenarnya enggan namun tidak ada pilihan lain, Ann Chi sangat depresi bahkan untuk mengurus kebutuhannya sendiri dia tidak bisa.

Selama 9 bulan ibunya merawat Ann Chi tanpa bisa berbuat apapun pada kandungan putrinya, Ann Chi dan ibunya menganggap jika janin itu pembawa bencana namun itu tidak dengan ayahnya.

Setelah lahir Ann Chi sama sekali tidak peduli akan bayi yang baru saja di lahirkan dengan penuh perjuangan bahkan nyawanya jadi taruhannya, bahkan dia tidak sudi untuk melihat wajah bayi cantik yang tidak berdosa itu, hanya tangan laki-laki itu yang sudi terulur untuk merawatnya, bahkan dia mendekap dengan pelukan hangat untuk menyambutnya.

Ada terbesit pemikiran di otak ibu Ann Chi jika bayi itu akan di buang atau di taruh pantai asuhan, namun itu tidak di setujui oleh ayahnya, dia seorang laki-laki tapi hanya dia satu-satunya di rumah ini yang mempunyai rasa kemanusiaan dan keibuan.

"Kamu tidak perlu takut, masih ada kakek di sini, meski ibu dan nenekmu tidak mengharapkan kehadiran mu, kakek akan merawatmu dengan kasih sayang." Tangan keriput itu mempelai pipi mungil bayi yang berwarna merah itu dengan penuh ketulusan.

Ann Chi sama sekali tidak peduli dengan perdebatan orang tuanya, bahkan dia tidak bisa memutuskan apapun terhadap dirinya, dia masih sangat depresi dengan apa yang dia hadapi.

Ann Chi terus mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak memperdulikan apapun yang terjadi di rumahnya dia akan semakin depresi jika mendengar suara bayi menangis, bahkan Ann Chi pernah ingin mencoba bunuh diri saat dia sedang kambuh.

"Ann Chi bukanlah pintunya," ucap wanita itu di pintu Aan Chi sambil membawa nampan di tangannya.

"Kamu belum makan, bukalah pintunya," Wanita itu penuh sabar menghadapi Aan Chi.

"Tidak ..., tinggalkan aku sendiri," Ann Chi berteriak di balik pintunya di susul dengan suara benda melayang menghantam pintu hingga membuat ibunya kaget.

"Baiklah, baiklah, ibu tidak akan mengganggumu."

Ibunya semakin membenci Jia Li kecil karena membuat Ann Chi semakin depresi, laki-laki itu akan selalu membawa keluar Jia Li untuk ikut bekerja di pasar untuk menjual ikan agar tidak menggangu kedamaian di rumah.

Jia Li tumbuh dengan rawatan kakeknya dengan segala keterbatasan yang di miliki laki-laki itu, setelah berumur lima tahun pun Ann Chi sama sekali tidak pernah ingin melihatnya apalagi menyentuhnya.

Setelah berobat selama lima tahun akhirnya Ann Chi memiliki mental yang lebih baik, meski itu belum sembuh sepenuhnya Ann Chi berniat pergi lagi ke kota untuk memulai kehidupannya yang baru, dia sudah tidak tahun satu atap dengan Jia Li yang selalu membuat Ann Chi mengingat kehancuran hidupnya.