Chereads / GADIS SEMICOLON / Chapter 6 - 6. Jia Li dan San Lang

Chapter 6 - 6. Jia Li dan San Lang

15 tahun kemudian

Jia Li memeluk bahu dingin itu sebentar kemudian pergi ke dapur, San Lang hanya diam saja saat kakaknya memeluknya dari belakang, dia masih fokus dengan buku yang ada di tangannya.

Jia Li menunjukkan senyum lebarnya meski tidak ada seorangpun yang melihat, karena senyumnya di tunjukkan untuk dirinya sendiri. Jia Li kembali dari dapur menemui San Lang yang ada di ruangan tengah dengan segelas susu coklat hangat dan beberapa potong buah di atas piring.

"Kamu tahu, saat kamu membangunkan aku semalam aku sedang bermimpi berjalan di atas kaca, dan itu sangat tipis, kaca itu bisa pecah kapan saja jika ada tekanan," Jia Li membuka percakapan kepada adiknya.

Meski dia tidak akan mendapatkan respon apapun dari San Lang dia tetap terus bercerita, karena Jia Li tahu meski adiknya itu seperti tidak merespon sebenarnya dia adalah pendengar yang baik, dan selalu mengingat apapun yang di ceritakan oleh Jia Li meski seperti omong kosong saja, tapi San Lang mengingat dengan detail semua yang di sampaikan kepadanya, salah satunya jika Jia Li tidak akan bisa bangun dari tidurnya jika tidak ada seseorang yang membangunkannya.

Apa awalnya bibinya yang selalu membangunkan Jia Li dengan marah-marah karena Jia Li bangun kesiangan, bibinya marah karena saat dia bangun Jia Li belum menyiapkan sarapan untuk dia dan San Lang, tapi setelah San Lang mengetahui penyebabnya, dia akan memasang pengingat pada ponselnya hanya untuk membangunkan kakak perempuannya di pagi hari meskipun setelah membangunkan Jia Li dia akan kembali tidur. Jia Lie memahami betul jika San Lang adalah seorang pemuda tsundere, dia nampak dingin di luar namun memiliki hati yang hangat.

Di dalam hatinya yang terdalam Jia Li ingin memberikan kasih sayang yang besar untuk saudara laki-lakinya itu, dia tidak ingin san Lang kekurangan kasih sayang, meski dia tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya setidaknya pemuda itu masih mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Jia Li.

Menyayangi San Lang ada kepuasan tersendiri untuk Jia Li yang tidak pernah sekalipun memiliki seseorang yang menyayangi dirinya dan berbagi kasih dengannya.

Jia Li dan San Lang memiliki ibu yang sama yaitu Ann Chi namun mereka tidak dari ayah yang sama, Jia Li tidak mengetahui sampai saat ini siapa ayahnya sedangkan San Lang adalah anak dari suami Ann Chi saat ini.

San Lang ikut bersama dengan bibinya sejak dia lahir bahkan bibirnya mengambil San Lang saat dia masih di rumah sakit yang di tinggalkan oleh Ann Chi dan suaminya.

Dua kali Ann Chi memiliki seorang anak namun dua kali juga dia tidak merawat anak-anaknya, yang pertama karena Ann Chi tidak menginginkan Jia Li karena dia anak tidak jelas siapa ayahnya dan dia anggap anak pembawa sial bagi Aan Chi dan saat dia melahirkan anaknya yang ke dua dia harus menelan kenyataan pahit jika anak laki-lakinya memiliki cacat disalah satu kakinya.

Suaminya tidak terima jika dua memiliki keturunan yang cacat, dan akhirnya akan membuang bayi yang baru saja lahir ini, namun Ann Chi diam-diam menghubungkan sepupunya untuk mengambil San Lang di rumah sakit, hubungan Ann Chi dan sepupunya ini sebenarnya tidak begitu bagus namun Ann Chi mengetahui jika sepupu jauhnya ini tidak bisa mempunyai keturunan yang pasti akan mau untuk merawat bayi laki-lakinya yang baru saja lahir bagaimanapun keadaannya.

"Minumlah, sebelum susu ini akan dingin," ucap Jia Li pada San Lang sambil membelai rambut San Lang kemudian berlalu menuju dapur kembali.

Senyuman kecil tercetak di bibir itu setelah Jia Li pergi, dia tidak mengeluarkan suara apapun dan segera melakukan perintah kakaknya, dia cukup bahagia namun San Lang tidak pandai mengekpresikan hal itu. San Lang mendapatkan kasih sayang setelah saudara perempuannya tinggal di sini bersamanya, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari bibirnya apalagi orang tua yang sudah membuangnya.

Meski San Lang tahu jika bibinya tidak membencinya namun dia adalah wanita yang kasar dia tidak akan menunjukkan kasih sayang seperti yang di lakukan Jia Li padanya setiap hari.

Bibirnya tidak membencinya namun ada kalanya dia mendapatkan perlakuan kasar dari bibirnya bahkan sebuah pukulan jika bibinya merasa kesal dan teringat akan mantan suaminya.

Suaminya dulu adalah seorang pemabuk berat dia akan pulang dan memukuli istrinya jika dia kalah dalam berjudi dan itu berjalan bertahun-tahun kekerasan itu semakin menjadi ketika pernikahan mereka tidak di karuniai seorang anak, perlakuan laki-laki itu semakin menjadi yang membuat bibi San Lang memutuskan untuk berpisah karena sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan yang di terimanya.

Namun ternyata itu tidak berhenti sampai di situ dampak psikologis yang di derita wanita itu akan tetap ada ketika emosinya tidak terkontrol, dan San Lang menjadi pelampiasannya karena dia sama-sama seorang laki-laki.

Tapi tiap kali bibinya memukuli San Lang dan membuat tubuhnya memar-memar dia pasti akan ikut menangis dan menyesal meski itu tidak ditunjukkan di depan San Lang, setelah memukul San Lang sambil melontarkan apapun yang ada di otaknya wanita itu akan pergi ke kamar dan menangis dan menyesali perbuatannya.