Chereads / Kisah Cinta Vampire Wanita / Chapter 17 - Kate dan Luke Brown

Chapter 17 - Kate dan Luke Brown

Katherine menatap gedung besar yang berada di hadapannya dengan tatapan yang masih seolah dia sedang bermimpi..

"Setelah belajar kurang lebih dua bulan, aku akhirnya bisa pergi ke akademi ini," pikir Katherine yang mengingat bagaimana dia berusaha keras untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Luca.

Beberapa kali Katherine berpikir untuk menyerah, tapi ketika dia mengingat ini adalah salah satu impian Javier dulu, Katherine akhirnya mampu bertahan dan melewati pelajaran itu.

Katherine lalu menoleh ke tulisan yang berada di depan pagar.

[Faith Alive Academy]

Setelah melihat tulisan itu, Katherine menjadi sedikit bersemangat. Dia tidak sedang bermimpi! Ini benar-benar nyata!

"Nona Katherine, ayo kita segera masuk."

Suara pria yang familiar itu segera menyadarkan Katherine dari lamunannya. Dia lalu menoleh dan menatap Luca.

"Luca! Apa yang kamu lakukan di sini?! Kenapa kamu memakai seragam yang digunakan oleh murid-murid pria?" tanya Katherine yang terkejut. Sama sepertinya yang kini mengenakan blazer biru tua dengan kemeja putih dan dasi berwarna merah, Luca juga mengenakan seragam yang sama. Yang berbeda Luca mengenakan celana berwarna krem dan Katherine mengenakan rok.

"Karena aku juga akan belajar di sini?" tanya Luca yang bingung dengan pertanyaan Katherine. Bukankah itu sudah jelas?

Katherine segera menarik lengan Luca untuk menjauh dari depan pagar Faith Alive Academy dan baru melepaskannya setelah mereka berada sedikit jauh dari situ.

"Luca! Apa yang sedang kamu pikirkan? Kenapa kamu juga ingin ikut bersamaku untuk pergi ke akademi?! Apakah kamu ingin mengawasiku?" tanya Katherine yang tidak bisa menemukan alasan lain kenapa Luca ingin mengikutinya kemari.

Kesetiaan Luca membuat Katherine sangat bersyukur pria itu adalah penyihirnya. Namun, terkadang Luca terlalu menempel padanya dan itu membuat Katherine yang ingin bebas merasa sesak.

"Pada awalnya iya, tapi sihirku semakin sulit untuk digunakan dan kupikir aku mungkin akan mendapatkan sesuatu jika aku belajar tentang pengetahuan manusia," jawab Luca dengan jujur.

Sejak menggunakan sihir terlarang untuk membangkitkan Javier waktu itu, Luca sudah tidak bisa menggunakan sihir tingkat atas sama sekali, dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menggunakan sihir dasar.

Selama ini Luca berusaha untuk mencari tahu bagaimana cara menyembuhkan dirinya, tapi hasilnya nihil.

Ketika Katherine mengatakan ingin pergi ke akademi, Luca memang sudah berencana untuk mengikuti wanita itu dan mengawasi Katherine, tapi tiba-tiba dia mendapatkan firasat dia mungkin bisa mendapatkan sesuatu jika dia belajar dari manusia.

"Baiklah, lakukan sesukamu!" ucap Katherine akhirnya lalu berjalan lebih dulu untuk masuk ke gedung akademi itu.

Luca tersenyum dan berjalan mengikuti Katherine dari belakang.

***

Setelah mengobrol dengan kepala sekolah, Katherine dan Luca diminta untuk duduk menunggu wali kelas yang akan mengantarkan mereka ke kelas. Katherine lalu menyenggol Luca yang duduk disampingnya.

"Serius? Kate Brown? Kenapa aku harus menjadi Kate Brown?" bisik Katherine yang jelas tidak suka dengan nama yang dipakai Luca untuk mendaftar di akademi ini. Namanya sangat cantik dan Katherine menyukai nama aslinya. Kenapa juga Katherine harus mengubah namanya?

"Kita harus mengubah nama agar tidak ketahuan. Bagaimana jika ada manusia yang mengenal nama Katherine Maxwell? Bukankah mereka akan merasa aneh karena nona Katherine sekarang bersekolah di akademi? Jadi meskipun mereka mengenal nona sebelumnya, mereka akan ragu karena nama nona sekarang berbeda," ucap Luca menjelaskan.

Katherine hanya diam saja ketika mendengar alasan Luca, apa yang dikatakan pria itu benar, tapi Katherine masih tidak menyukai nama Kate.

"Kamu pasti senang memiliki nama yang bagus, Luke Brown!" sindir Katherine yang merasa nama samaran Luca itu keren.

Luca hanya tersenyum canggung, sepertinya untuk berikutnya dia harus menanyakan Katherine nama apa yang disukai oleh wanita itu.

"Tapi kamu benar-benar hebat bisa menyiapkan dokumen-dokumen itu," komentar Katherine tiba-tiba dengan pelan sambil memandang lurus ke depan.

Dia awalnya hanya berpikir untuk berbaur dengan manusia dan datang ke akademi hanya perkara mudah untuk dilakukan, dia tidak tahu bahwa ada banyak dokumen yang harus di urus dan jika bukan karena Luca, Katherine tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Luca hanya diam saja ketika mendengar itu, bibirnya sedikit terangkat membentuk senyuman mendengar pujian dari Katherine. Setelah kejadian itu, Katherine sama sekali telah berubah dan lebih ingin, tapi Luca bersyukur sekarang Katherine tampak kembali seperti sebelumnya, menjadi sedikit lebih riang.

***

"Baiklah semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo, silakan masuk!"

Katherine menarik napasnya untuk menenangkan dirinya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas itu. Dia menatap murid-murid lain yang kini sedang memandang ke arahnya.

"Halo semuanya, aku Kat-Kate Brown, salam kenal," jawab Katherine sambil tersenyum.

Suasana di kelas itu menjadi ramai setelah mendengar perkataan Katherine, para murid laki-laki terlihat bersiul melihat kedatangan wanita cantik di kelas mereka, sementara para murid wanita menunjukkan sikap yang tidak senang karena wanita baru itu berhasil merebut perhatian yang selama ini mereka dapatkan.

"Baiklah, Kate silakan duduk di situ," tunjuk guru kelas itu tepat di tengah-tengah karena hanya itu kursi yang kosong.

"Baik, bu guru!" jawab Katherine dengan bersemangat. Dia akhirnya akan duduk di kelas dan belajar bersama manusia.

Katherine lalu berjalan ke tempat duduknya dan meletakkan tas yang digendongnya di atas meja, tapi saat Katherine hendak duduk, tiba-tiba seseorang dibelakangnya menarik kursinya dan membuat Katherine duduk di lantai.

Suasana di kelas itu seketika dipenuhi dengan gelak tawa dari murid-murid yang berada di situ.

"Hahaha, kamu seharusnya hati-hati," ucap wanita yang berada di belakang tempat duduk Katherine. Katherine segera berdiri dan menatap wanita itu dengan tajam, tapi dia berusaha keras agar matanya tidak berubah menjadi merah.

"Apa yang kamu lihat?!" tanya wanita itu mengangkat dagunya, tidak menyukai tatapan Katherine.

"Cukup! Ini masih jam pelajaran! Kate, segera duduk di tempatmu!" ucap guru wanita itu.

"Tapi dia tadi menarik kursiku!" ucap Katherine melaporkan apa yang terjadi.

"Wahh! Apakah anak baru ini baru saja menuduhku? Teman-teman, apakah kalian melihat aku menarik kursinya?" tanya wanita itu yang berdiri dari tempat duduknya, meminta pendapat teman-temannya.

Senyuman di wajah Katherine terlihat ketika wanita itu menanyakan hal itu, sungguh wanita bodoh, kenapa dia menanyakan pertanyaan yang sudah jelas?

Namun, ekspresi Katherine segera berubah ketika mendengar kata-kata dari teman-teman sekelasnya.

"Tidak, Mary tidak menariknya. Apakah kamu melihat Mary menariknya?"

"Tidak. Mary dari tadi diam saja."

"Kate yang ceroboh karena tidak berhati-hati."

"Tapi…" bantah Katherine yang merasa ini tidak adil.

"Cukup! Kate, lain kali kamu harus hati-hati, silakan duduk!" ucap guru itu yang ingin segera memulai kelasnya.

Katherine terdiam dan langsung duduk di kursinya.

Apakah kehidupan di akademi ternyata seperti ini?