Chereads / Kisah Cinta Vampire Wanita / Chapter 23 - Aku Hanya Tidak Menyukaimu

Chapter 23 - Aku Hanya Tidak Menyukaimu

Mata James membesar ketika mendengar hal itu.

Wanita aneh itu dibawa oleh Mary?!

James tentu saja mengenal Mary, jika dia adalah pria yang paling ditakuti oleh siswa akademi Faith Alive, maka Mary adalah versi wanitanya.

Meskipun mereka bisa dikatakan mirip, tapi James tidak pernah bergaul dengan wanita itu. Selain karena Mary terlihat sangat arogan, semua tentang wanita itu membuat James tidak menyukainya. Sepertinya hal yang sama juga dirasakan oleh Mary, dia tidak ingin bergaul dengan James. Jadi keduanya mengurusi urusan mereka masing-masing dan tidak pernah ikut campur urusan satu sama lain, seolah-olah ada perjanjian untuk melakukan hal itu.

Namun kali ini berbeda, James langsung segera berlari menuju tempat yang dikatakan oleh siswa di kelas itu.

Jantung James berdebar dengan kencang ketika dia sedang berlari, ini adalah pertama kalinya dia berlari secepat ini, seolah-olah sedang mempertaruhkan hidupnya.

"Kumohon… Kumohon bertahanlah! Aku akan segera datang!" pikir James yang hanya bisa berharap dia sampai tempat waktu sehingga Katherine tidak terluka.

***

Katherine menatap lima orang gadis yang berdiri dihadapannya dengan alis berkerut. Awalnya, setelah bel berbunyi, dia berencana untuk langsung pergi menemui James untuk menanyakan jawaban dari pernyataan cintanya.

Namun, dua orang gadis tiba-tiba menghalanginya, mengatakan pada Katherine untuk mengikuti mereka.

Tentu saja Katherine langsung menolak, buat apa dia mengikuti dua orang yang tidak dia kenal? Yah, mereka memang sekelas tapi Katherine tidak begitu mengenal mereka.

Namun, saat Katherine akan pergi, empat orang lagi bersama dengan Mary menghalanginya, mengatakan padanya untuk ikut dengan mereka. Kedua tangan Katherine bahkan dipegang oleh dua orang pertama yang menghalanginya.

Pegangan itu terasa erat, tapi Katherine rasa dia bisa dengan mudah melepaskannya. Namun, dia memilih untuk tidak melakukannya. Selain itu akan menarik perhatian orang-orang kepadanya yang akan membuat Luca mengomelinya lagi, Katherine sedikit penasaran dia akan dibawa kemana dan apa yang akan dilakukan oleh Mary dan teman-temannya.

"Toilet? Kenapa kalian membawaku kemari? Apakah kalian ingin aku menemani kalian untuk pergi ke toilet?" tanya Katherine dengan wajah bingung.

Dia pikir dia akan dibawa ke suatu tempat yang jauh dari gedung akademi, tapi dia sama sekali tidak menyangka mereka akan membawanya ke toilet wanita yang tidak terlalu jauh dari kelasnya.

"Wah.. apakah kamu berpura-pura bodoh atau kamu memang bodoh?" tanya salah satu gadis yang tidak menyangka Katherine akan menanyakan hal itu.

"Kenapa kamu kasar sekali menanyakan pertanyaan seperti itu? Tentu saja dia benar-benar bodoh."

Gadis-gadis itu lalu mulai tertawa.

Katherine kembali mengangkat alisnya.

"Ayo segera buang air, aku harus pergi ke suatu tempat dan tidak bisa…" Katherine tidak bisa melanjutkan kata-katanya ketika sebuah tangan tiba-tiba menamparnya dengan sangat keras.

Itu terasa sakit sampai membuat pipi Katherine memerah.

Sambil memegang pipinya, Katherine menatap Mary, orang yang menamparnya tadi. Rasa amarah yang dulu pernah dia rasakan kembali muncul ketika melihat wajah Mary yang tersenyum dan gadis-gadis itu yang tertawa. Namun, Katherine berusaha menenangkan dirinya.

Dia sudah bertekad untuk berbaur dengan manusia dan masih ada banyak hal yang ingin Katherine pelajari tentang manusia. Dia juga mulai menyukai kehidupan sekolahnya, mulai dari James sampai teman sekamarnya Emma. Katherine masih ingin berada di sini lebih lama lagi.

Jika sampai dia terbawa emosi dan menunjukkan perubahan matanya, atau bahkan taringnya yang merupakan bukti kuat bahwa dia adalah seorang vampire, maka dia tidak memiliki pilihan selain pergi dari akademi ini.

Luca dengan tegas mengatakan hal itu ketika Katherine memutuskan untuk masuk akademi.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku?" tanya Katherine dengan tenang. Sampai saat ini dia tidak mengerti kenapa Mary tidak menyukainya.

"Tentu saja karena kamu menyebalkan!" salah satu gadis maju dan mendorong Katherine dengan telunjuknya.

"Kamu kesana kemari menggoda semua pria. Kamu menempel kepada James dan juga murid baru itu. Aku paling benci dengan cewek murahan sepertimu."

Mata Katherine membesar ketika mendengar itu. Apakah itu alasan mereka membencinya? Karena mendekati James dan Luca?

"Tapi Luke adalah sepupuku," ucap Katherine menjelaskan.

Yah… meskipun Luke yang merupakan Luca bukan sepupunya, tapi di sekolah mereka adalah sepupu.

Gadis-gadis itu sedikit terkejut ketika mendengar hal itu. Mereka tidak tahu bahwa dua murid baru yang datang bersamaan ternyata adalah sepupu.

"Itu sama sekali tidak penting," ucap Mary tiba-tiba.

"Aku hanya tidak menyukaimu dan ingin memberimu pelajaran," lanjutnya sambil tersenyum menyeringai, lalu memberikan isyarat kepada teman-temannya untuk menghajar Katherine.

***

Tak lama kemudian, James akhirnya mendekati tempat yang dikatakan oleh siswa tadi. Itu adalah toilet yang berada di ujung koridor. Dari jauh dia bisa melihat dua orang siswa yang sedang berjaga di depan, gadis yang sering terlihat bersama Mary.

Kedua siswa itu terkejut ketika melihat James yang datang mendekat ke arah mereka. Kenapa dari semua toilet yang ada, James harus datang kemari? Pikir mereka yang langsung membuang wajah.

"Minggir!" ucap James tiba-tiba karena kedua gadis itu menghalangi pintu masuk toilet wanita.

"I-Ini adalah toilet wanita," ucap salah satu dari gadis itu.

"Terus kenapa? Aku ingin menggunakan toilet wanita! Apakah aku perlu izin darimu untuk menggunakan toilet?!" tanya James mengangkat alisnya.

"Ti-Tidak, tapi ada orang di dalam yang sedang menggunakannya."

"Aku tidak peduli! Sekarang enyahlah!" ucap James yang langsung memaksakan masuk dan mendorong kedua wanita itu untuk menjauh dari pintu toilet lalu segera masuk ke dalam.

"Hei! Kate! Apakah kamu…" James tidak meneruskan kata-katanya ketika melihat pemandangan di depannya.

Tiga gadis yang sudah tidak sadarkan diri di lantai, satu gadis yang tangannya sedang dipelintir ke belakang oleh Katherine, dan Mary yang terlihat mundur beberapa langkah dari Katherine.

"Jav… James?!" tanya Katherine yang terkejut ketika melihat James yang tiba-tiba masuk. Dia lalu buru-buru melepaskan tangan gadis yang sedang dipegangnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Ini adalah toilet wanita! Apakah toilet pria lagi penuh sehingga kamu kemari?" tanya Katherine yang terlihat bingung.

Namun James hanya diam saja lalu berjalan mendekati Katherine, secara samar-samar dia melihat pipi Katherine yang memerah.

Katherine tidak tahu apa yang terjadi, tapi tiba-tiba James membuka kedua tangannya lebar-lebar dan menarik Katherine ke dalam pelukannya.

"Syukurlah.. kamu baik-baik saja. Kamu tidak terluka, kan?" tanya James lalu memegang pipi Katherine untuk mengamati apakah ada luka kecil di pipinya.

Mary dan gadis yang tadi dipegang oleh Katherine memutarkan bola matanya ketika mendengar hal itu, sebelum akhirnya keduanya memutuskan untuk segera kabur.

James yang menyadari hal itu segera menoleh ke arah pintu keluar dan berniat mengejar mereka. Namun, tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang dan saat James menoleh, Katherine sedang menatapnya sambil tersenyum manis, senyuman yang membuat James merasakan tubuhnya merinding dan menyesal telah memeluk wanita aneh itu!