Meski hari telah siang, mereka berdua tetap berada di atas menara jam yang sangat tinggi ini. Sampai akhirnya mereka merasa bosan, terus menatap pemandangan yang sama membuat jenuh. Perlahan mata pria itu menatap ke pada gadis rubah yang tengah duduk di sebelahnya. Wajahnya yang damai membuatnya merasa nyaman untuk tetap tinggal di atas sini. Tentu dia juga memikirkan tentang Ryth, gadis itu tak boleh terus berada di tempat ini atau kulitnya akan terbakar, meski itu berlaku untuk dirinya juga sih.
Karena hal itulah ia, Aileen memutuskan untuk membawa Ryth ke tempat lain, dia tak mau Ryth merasa bosan dan berkata kalau dirinya pria yang membosankan (meski Ryth yang sebenarnya tak seperti itu, sih). "Aku tak mau jadi pria yang membosankan, ayo." Aileen menarik pelan tangan Ryth supaya dia berdiri. Sekilas terdapat ekspresi kecewa karena sepertinya Ryth sangat suka tempat ini, namun Aileen tak mau kenapa-napa, bisa saja dia demam karena ini bukan?